PERANG DAGANG AS dan PERANG "AI" Artificial Intelligence GUNCANG DUNIA KERJA
PERANG DAGANG AS dan PERANG "AI"
Artificial Intelligence GUNCANG DUNIA KERJA
*Muhammad Nirwan Farbianto SH MH CMCLS CLA CIRP CPCD QRMA
Anggota Himpunan Konsultan Ketenagakerjaan Indonesia
Hari buruh internasional seharusnya bukan dianggap seremonial semata tetapi lebih dalam pemaknaannya. Kita tahu saat ini perang dagang terjadi antara China dan Amerika Serikat, menimbulkan sejumlah permasalahan ketenagakerjaan.
Perang dagang ini dapat menyebabkan penurunan permintaan produk China di pasar internasional, yang berdampak pada sektor manufaktur dan memicu pengangguran atau penurunan jam kerja di banyak perusahaan. Selain itu, perang dagang juga dapat meningkatkan biaya produksi dan mengganggu rantai pasokan, yang juga berpotensi menyebabkan penutupan pabrik dan kehilangan pekerjaan.
Permasalahan ketenagakerjaan seperti tingginya angka pengangguran, rendahnya kualitas tenaga kerja, ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja, serta persebaran tenaga kerja yang tidak merata. Selain itu, kesenjangan upah, ketergantungan pada sektor informal, dan minimnya lapangan kerja di daerah tertinggal juga masih menjadi bom masalah.
Di tahun 2025 ini, bayangan kecerdasan buatan "Artificial Intelligence" bukanlah lagi skenario fiksi ilmiah. Teknologi yang melaju tanpa ampun dan dunia yang terus bergolak tidak hanya oleh perang dagang tetapi juga perang teknologi.
Menurut laporan World Economic Forum 2025, sebanyak 40% perusahaan global sedang merencanakan pemangkasan tenaga kerja demi efisiensi lewat otomatisasi dan teknologi kecerdasan buatan.
Yang lebih menyakitkan, banyak dari perusahaan tersebut justru meningkatkan anggaran untuk pengembangan AI, tak lama setelah melakukan gelombang PHK.
Jika mesin bisa bekerja lebih cepat, lebih murah, dan (katanya) lebih akurat, apa yang tersisa dari peran manusia?
Negara harus segera meredam efek perang dagang AS. Pemerintah perlu melakukan kebijakan yang mendukung industri yang terdampak, seperti memberikan subsidi, insentif pajak, dan jaminan sosial bagi buruh yang terdampak.
Selain itu penciptaan lapangan kerja baru, penguatan Industri nasional serta diversifikasi pasar ekspor, iya pasar ekspor selain Amerika Serikat.
Perang dagang Amerika Serikat dan tantangan AI memiliki dampak yang luas dan signifikan terhadap ketenagakerjaan. Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu mengambil tindakan proaktif baik aspek aksi bisnis dan peningkatan teknologi untuk meredam dampak negatifnya dan menciptakan peluang kerja yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar