Lebih Bodoh Dari Keledai

Suatu ketika percakapan empat orang di Royal Pup & Café, Edinburgh :

Tiba-tiba terdengar suara tawa terkekeh –kekeh dari empat orang lelaki itu.

“Mereka itu katanya pintar-pintar. Katanya Nabi mereka bilang, orang beriman itu tidak akan masuk dalam lubang dua kali. Katanya begitu, tapi lihat, mereka masuk ke dalam lubang yang sama berkali-kali. Bahkan mungkin setiap hari mereka jalan dan masuk di lubang yang sama. Keledai saja tidak akan strategis dan sebodoh itu. Tapi itu nyata terjadi pada mereka. Wajar kan kalau kita katakan mereka lebih bodoh dari keledai. Memang derajat mereka tidak lebih mulia dari keledai. Jadi dengan kebodohan seperti itu mereka mau mengalahkan kita? Ha ha ha, tidak mungkin itu terjadi. Dan tugas kita adalah membuat mereka terus Bodoh!” ucap salah seorang dari Mereka.

 “Awas, Samuel ini, wartawan, dia koresponden Koran Arab. Hati-hati Benyamin perkataanmu nanti ditulis sama dia!” sahut Baruch.

“Tidak usah khawatir. Tulis  saja semua yang kau dengar Samuel. Tulis saja di koran-koran  Arab dan koran-koran dunia Islam semuanya. Aku tidak pernah khawatir sedikitpun. Sama sekali tidak khawatir!”sahut pria satunya.

“Apa maksudmu tidak khawatir?!” Tanya Baruch.
“Apa yang dikhawatirkan? Semua rahasia kita ditulis di koran-koran Arab tidak masalah, tidak ada yang perlu kita takutkan. Sebab mereka tetaplah lebih bodoh dari keledai. Pertama, kalaupun ditulis di koran-koran mereka, maka mereka tidak akan membacanya. Mereka malas baca. Kedua, kalau pun membaca mereka lebih bodoh dari keledai, mereka tidak akan paham isinya. Sebab yang ada di benak mereka saat ini adalah bagaimana mereka tetap bisa kenyang perutya. Itu saja. Tidak lagi pikirkan tentang memerdekakan manusia dari penghambaan kepada sesame manusia, seperti dihayati para pendahulu mereka. Ketiga, kalau pun mereka membaca dan paham isinya, maka tenang saja, kepintaran dan kepahaman mereka itu justru akan membuat mereka saling adu mulut dan tengkar tiada habis-habisnya. Lihat itu, ulama-ulama mereka saling serang dengan dalil-dalil agama. Ulama satu menjatuhkan ulama yang lain selain dirinya. Begitu pula sebaliknya. Mufti satu negara mencari mufti lainnya. Kalau pun ada yang benar-benar paham dan sadar, maka tenanglah kalian akan ada intelektual dari kalangan mereka yang membela kita habis-habisan, sebab mereka telah kita suapi susu, keju, roti hingga kenyang. Ada budi kita dalam darah dan daging mereka, maka mereka akan membela kita mati-matian dengan pelbagai cara! Begitu Jelas!”.

“ Kau benar, Benyamin. Ya, seperti itulah mereka! Keledai bodoh yang hanya menyesaki isi dunia saja  ha..ha..ha…” Baruch terbahak-bahak diikuti keempat temannya.


*Ayat-ayat Cinta 2 Halaman 257-259, Karya Habiburrahman El-Shirazy”

Komentar

  1. cerita-nya keren gan hahahahahha, tolong di share lagi yah yang lainya juga :)

    Bagi penggemar bola bisa daftarkan diri anda bersama kami di judi bola

    BalasHapus
  2. sekalian numpang share info lagi yah gan.. thanks atas kesempatanya :)

    Ayo bergabung bersama kami hanya di bandarq

    BalasHapus
  3. ayo raih bonus cashback terbesar hanya di slot online

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer